Mengapa Saya Nge-Blog?

Oleh beberapa kawan pengunjung, blog ini dianggap “berat” tulisan-tulisannya. Nuansanya serius. Tulisan-tulisannya idealis. Betul tidak ya? Nah, kali ini, saya ingin rekreasi sejenak dan memberikan gambaran kepada kawan-kawan blogger, mengapa saya gandrung nulis yang “berat-berat”. Ini terutama terkait dengan motivasi saya dalam membuat blog ini. Tulisan ini sekaligus juga saya buat dalam rangka meramaikan ‘hajatan’ seorang kawan blogger.

Pertama, saya menyadari betul bahwa untuk membuat tulisan, apalagi yang berbobot, kepala kita harus “terisi”. Dengan membuat blog, saya akan menulis. Agar bisa membuat tulisan yang bagus, saya perlu mempunyai ide yang bagus. Ide yang bagus lahir dari perenungan yang tajam, sekaligus ditopang oleh wawasan yang cukup. Untuk itu, saya membutuhkan referensi. Jadi, mau tidak mau, saya dituntut untuk membaca. Semakin berbobot tulisan yang akan kita buat, tuntutan untuk membaca semakin tinggi. Kesimpulannya, saya nge-blog agar saya semakin hobi dan banyak membaca.

Ke dua, belakangan, saya mulai hobi menulis. Sarana untuk menulis yang paling baik menurut saya adalah dengan nge-blog. Tidak berhenti sampai di situ. Asal menulis saja tentu tidak cukup bagi saya. Saya ingin menemukan sendiri “gaya tulisan” saya, tentunya yang berbeda dari yang lainnya. Untuk keperluan itu, saya belajar banyak dari tulisan-tulisannya Mas Emha Ainun Najib, Pak Goenawan Muhammad, Bung  Anis Matta, atau belakangan muncul Andrea Hirata. Mereka adalah orang-orang yang secara tidak langsung menginspirasi saya, agar saya menemukan gaya tulisan saya sendiri, sebagaimana mereka juga punya karakter tulisan yang khas.

Ke tiga, saya berharap, suatu saat ide-ide yang terserak di dalam blog ini memiliki benang merah yang bisa saya satukan ke dalam sebuah buku. Memang ini bukan sesuatu yang istimewa, mengingat sudah cukup banyak buku-buku yang lahir dari kumpulan tulisan di dalam blog. Tetapi bagi saya, yang sampai saat ini masih kesulitan untuk membuat sebuah buku, potongan-potongan tulisan ini cukup berarti. 

Barangkali itu tujuan utama saya nge-blog. Ada pun silaturahim, mengenal sesama kawan blogger, tingkat pengunjung blog, bahkan menambah wawasan dari tulisan-tulisan blogger lainnya, itu adalah bonus-bonus yang saya terima dari nge-blog ini. Saya senang bisa menerima bonus-bonus itu. Saya bersyukur bisa mengenal dan bersilaturahim dengan kawan-kawan blogger, meskipun awalnya itu bukan tujuan. Semoga media ini bisa menyatukan hati-hati kita, meskipun tidak pernah bertatap muka. Salam.

39 komentar di “Mengapa Saya Nge-Blog?

  1. (maaf) izin mengamankan KETIGA dulu. Boleh kan?!
    Setiap kita memang mempunyai gaya penulisan tersendiri yang sering kali berbeda dengan orang lain. Dan seperti saya, blog lebih berperan sebagai media untuk menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan. Bedanya, Om Dira tulisannya makin hari makin oke, mantab dan berciri khas. Sebaliknya saya, dari hari ke hari masih sibuk menjajaki bentuk tulisan yang saya maui.

  2. Saya juga termasuk orang malas yang maunya ngeblog tapi malas bikin sendiri… tapi dengan niat menyebarkan kabar baik dan peringatan yang walaupun ngutip dari blog/web site orang lain yang penting etika blogger tetap kita jalankan dan patuhi…. seperti mencantumkan narasumber…

    met kenal dan terima kasih sudah jalan dan mampir ke http://pakasep.wordpress.com

    JANGAN PERCAYA UPDATE FACEBOOK !!!!!!!
    Pengguna Facebook kerap jadi sasaran bagi pelaku kejahatan di dunia maya. Salah satunya, Facebooker sebaiknya jangan percaya jika ada iming-iming update dari Facebook.
    ITU SEMUANYA PALSU DAN BER VIRUSSSSS

    Baca di http://pakasep.wordpress.com

  3. bagi bunda kalau berkunjung kesini, selalu saja ada ilmu yg didapat ,krn Mas Dira selalu mau berbagi melalui tulisan.
    Memang lalu kita menjadikan membaca sebagai suatu kebutuhan, krn kalau tdk membaca bagaimana kita bisa mengomentari tulisan sahabat?
    dan, utk menuliskan sesuatu kadang kita memerlukan referensi dr berbagai sumber yg bisa didpt melalui membaca..
    salam.

    • Betul bunda, membaca sama dengan “mendengar” penjelasan guru atau “menyerap” ilmu dari lingkungan. Dengan begitu kita akan banyak belajar dan menjadi bijak, karena sudut pandang kita meluas…

  4. kunjungan perdana salam kenal bro, blog yang keren nih karna empunya memiliki ilmu yang memadai. tidak sepertiku hehe ngeblog asal-asalan aja. oke sampai ketemu di posting setelah di atasnya posting ini 😀

  5. Ping balik: Peserta Kemeriahan di Leysbook | arkasala(dot)com

  6. Sebenernya sudah baca ini beberapa hari yang lalu, tapi tidak meninggalkan jejak… 🙂

    Tulisan Mas Dira sudah khas dan berkarakter, jadi tunggu apalagi untuk mulai menabung tulisan…

  7. Sudah sangat terasa tulisan-tulisannya memiliki kekhasannya sendiri. Saya sudah lama menulis tapi masih belum menemukan bentuk yang jelas dari tulisan saya tersebut. Menulis memang termasuk pekerjaan yang sulit. Banyak orang yang ilmunya luas, tapi tidak mampu menuangkannya dalam bentuk tulisan. Teman-teman saya pun — guru-guru — banyak yang tidak bisa menulis. Bahkan dosen pun juga banyak yang tidak bisa menulis.
    Terima kasih .
    Salam.

    • Makasih atas dukungannya Pak.. Sy sendiri, karena sudah sering menulis di blog, jadi kaku saat menulis paper ilmiah. Gaya bahasanya sudah terlanjur lunak dan bebas, jadi kikuk pas nulis dengan gaya bahasa yang formal, hehe.. So, masih terus belajar menulis nih..

  8. Kalau masalah mebuat tulisan yang berbobot mungkin tulisan saya jauh berbeda dengan akang karena keilmuan dan wawasan saya yang minim. Tetapi kalau so’al tulisan dengan bahasa yang serius itu saya suka! slm kenal kang.

  9. Ping balik: Peserta Kemeriahan di Leysbook, Manfaat Blog untuk Anda !!! « Leysbook's Blog

Tinggalkan Balasan ke Dangstars Batalkan balasan